Dalam bahasa kedokteran Bruxism adalah Kebiasaan Mengerat Gigi terutama pada saat tidur malam. Umumnya penderita melakukan kebiasaan tersebut tanpa disadari. Penderita kebanyakan adalah orang dewasa, namun gejala serupa dapat ditemui pula pada anak-anak.
Penyebab yang pasti dari kebiasaan ini belum dapat ditentukan, namun dari berbagai penelitian dan nara sumber, dikatakan bahwa terjadinya bruxism dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Yang jelas, bruxism terpicu dari berbagai aspek dari kesehatan tubuh, antara faktor lokal, sistemik, dan psikologis.
Faktor lokal antara lain adalah posisi dan hubungan gigi rahang atas dan bawah yang tidak normal atau tidak rata (maloklusi), atau karena ada sakit yang dirasakan penderita di sekitar gigi atau wajah, sehingga mengerat gigi dilakukan secara tidak sadar sebagai upaya untuk mengurangi rasa sakit.
Ada juga penelitian yang mengaitkan bruxism dengan kelainan sendi rahang (temporomandibular dysfunction). Sementara itu faktor sistemik yang pernah dilaporkan sebagai penyebab bruxism pada anak adalah alergi dan defisiensi nutrisi.
Yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah faktor psikologis, karena dari banyak jurnal penelitian ditemukan, bruxism erat hubungannya dengan anak yang hiperaktif atau agresif, atau pasien mengalami stress emosional dan kecemasan yang cukup berat.
Bila jaringan gigi yang terkikis cukup banyak, terkadang malah mengekspos jaringan pulpa maka dampaknya kurang lebih sama seperti seseorang sedang sakit gigi, dan permukaan kunyah gigi menjadi rata. Oleh karena itu segera kunjungi dokter gigi untuk mendapatkan pemeriksaan yang lengkap dan menyeluruh, dan mencegah kondisi yang lebih berat.
Bila ternyata setelah diperiksa didapati bahwa pasien anak memiliki kelainan sistemik maka ia harus dirujuk ke dokter spesialis pasien yang akan menentukan rencana perawatan terbaik. Namun bila ternyata didapati bahwa pasien (dewasa maupun anak-anak) mengalami masalah psikologis, maka bantuan psikolog dibutuhkan untuk menuntaskan masalah tersebut hingga tidak menjadi masalah yang lebih berat di kemudian hari.
Karena banyaknya kemungkinan penyebab dari bruxism, perawatan yang akan diberikan harus berdasarkan pemeriksaan yang lengkap meliputi pemeriksaan gigi dan mulut (faktor lokal) dan kondisi sistemik pasien secara keseluruhan, dan turut mempertimbangkan kondisi psikologisnya.
dulu sepupu ane ada yang punya kebiasaan gini. ane sebel banget klo dia nginap, gak bisa tidur sama sekali. ane jadi kepikiran satu solusi, usahaiin tidur duluan sebelum sepupu ane