Lotus Elite adalah kendaraan konsep hybrid yang siap mendarat di tahun 2014. Sedan coupe ini menawarkan Kinetic Energy Recovery System atau disebut teknologi hybrid KERS. Teknologi ini sebenarnya dikembangkan untuk digunakan mobil Formula 1 yang banyak membutuhkan banyak kecepatan dan pengereman. Teknologi KERS dapat mengumpulkan energi gerak yang menyalurkan tenaga pada roda yang bergerak cepat untuk pengereman. Sistem ini menyimpan tenaga yang akan dimanfaatkan untuk disalurkan ke motor listrik saat diperlukan, terutama saat perpindahan gigi yang lebih tinggi.

Audi Q5 telah dirancang dengan desain yang hemat bahan bakar demi emisi gas buang yang bersih dan ramah lingkungan. Selain itu, mobil ini dirancang dengan bobot yang lebih ringan untuk jarak tempuh lebih jauh. Ide inilah yang akhirnya membuat perusahaan ingin menggabungkan mobil dengan bobot ringan, kemampuan daya angkut, tahan lama dan aman. Sport Utility Vehicle (SUV) sangat cocok untuk perpaduan tersebut. Bahan dari mobil ini tahan terhadap panas 950 derajat celcius. Mobil ini diuji pada beberapa zona panas dengan temperatur berbeda, dengan material bodi yang kuat dan ringan.

Inilah mesin masa depan Mazda yang efisien bahan bakar dengan varian SKY G bensin dan SKY G bermesin diesel. Teknologi mesin ini memberikan penghematan bahan bakar yang akan sebanding dengan kendaraan hybrid lainnya. Mesin SKY akan beroperasi dengan teknologi SKY-Drive bertransmisi otomatis dan manual. Efisiensi bahan bakar juga terwujud berkat berkurangnya bobot dan penyempurnaan pengendalian. Fitur lainnya yakni sistem 'idle stop', dimana mesin akan mati di saat berhenti dan hidup kembali di saat melaju secara otomatis.

Sedan mewah buatan Jerman ini menggunakan teknologi hybrid, dengan mengandalkan mesin bensi empat silinder yang akan dipadukan dengan Auxiliary Power Unit. APU merupakan sistem komputerisasi, dengan cara kerja yang penggunaannya dapat diisi ulang dengan mudah.

Mobil dengan lima pintu ini menggunakan teknologi listrik dengan menggunakan baterai lithium. Teknologi baterai ini lebih baik berkat penggunaan teknologi putaran parsial. Inilah yang membuat umur baterai lebih panjang dan membuat kinerjanya memiliki jangka waktu lebih, yang tidak mungkin dilakukan baterai lithium biasa. Selain itu, Audi A2 menyematkan sistem electric brake-by-wire dan steer-by-wire yang menambah efisiensi. Bersambung...

Mobil ini menggunakan Liquid Natural Gas atau LNG sebagai salah satu sumber tenaga. Sistem ini biasa digunakan pada truk berat. Namun 'tren' LNG ini akan digunakan pada Maxximus 2000 yang menunjukkan karakter dengan gaya dan kekuatan. Supercar ini diberikan untuk pecinta kecepatan dari sebuah kreasi yang mengagumkan. Dengan mesin alumunium V8 yang ringan berdiameter 430 inci kubik, mampu melontarkan tenaga 1.600 hp dengan teknologi LNG. Cukup mengejutkan, mobil berbodi karbon fiber ini mampu melesat dari 0-100 km/jam kurang dari 2 detik.

Ada banyak perusahaan mobil seperti Porsche, Ferrari dan lain-lain yang menggunakan teknologi Kinetic Energy Recovery atau KERS sebagai mobil sport hybrid. Volvo juga telah mengaplikasi untuk menggunakan KERS yang selama ini digunakan pada mobil Formula 1. Sistem KERS pada Volvo hanya dipasang di panel belakang saja. Energi akan disimpan di dalam roda yang bergerak, sehingga banyak cadangan energi gerak yang akan disalurkan ke roda saat dibutuhkan. Penggunaan KERS secara langsung berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar sebanyak 20 persen.

Mercedes Benz adalah mobil Fuel (F) cell yang akan mengkonsumsi bahan bakar dan dipastikan tidak ada pemborosan. Mercedes Benz mengusung teknologi mengumpulkan bahan bakar tanpa menyisakan endapan bahan bakar. Di ruang pembakarannya akan menggunakan hidrogen ketika udara di dalam tangki kehabisan oksigen, sehingga suplai bahan bakar berjalan lancar. Reaksi kimia yang kuat saling berinteraksi sebagai elemen-elemen di dalam ruang pembakaran. Inilah yang menghasilkan energi yang cukup bersih dan memberikan kekuatan kepada sistem elektrik mobil.

Audi e-gas adalah mobil 'pintar' yang berjalan tanpa menggunakan emisi gas buang. Dengan menggunakan teknologi e-gas atau metana sintetis dan penggunaan hidrogen. Hidrogen yang digunakan dihasilkan dengan memanfaatkan tenaga listrik yang berlebih. Inilah yang menjadikan gas alami pada mobil mendapatkan energi gas, sehingga cukup mendapatkan suplai hidrogen dan kelistrikan memadai untuk menjalankan mobil.